ELEGI
Senyumnya menari-nari diatas peluh kerja keras,
Senyumnya menari-nari diatas peluh kerja keras,
membungkus lara yang tak ingin
diperlihatkan pada dunia.
Mengenang barisan kenangan yang
terhimpit oleh waktu,
dua dunia yang berbeda, dimanakah
keduanya sedang berada?
Ia disini, namun separuh jiwanya jauh
disana, mengapa?
Tak dapatkah ia mengulang waktu tuk mendampingi
separuh jiwanya lagi?
Tetes airmatanya mulai tak tertahan
Mengingat setiap cerita dibalik sejarah
keduanya,
Dan sekarang hanya ia yang tersisa,
Bertahan demi hidup yang penah diperjuangkan
bersama.
Ia merindukan hari-hari dimana keduanya
saling bercengkrama
melepas segala beban, merangkai setiap
impian
Keduanya adalah kesatuan yang kuat
Ia yang pergi, adalah tiang tempat
berpegang
dan Ia yang masih tersisa, adalah
sandaran untuk bertopang
Namun sekarang nyatanya hanya satu yang
menghuni dunia
Dia bernafas dalam kenangan
Membalut duka yang tak mungkin sirna
Sekalipun telah lama mengikhlaskan
kepergian itu
Namun duka, akan tetap membekas dalam di
lubuk jiwa
Ia sadar akan selalu diawasi dari jauh
Ia yakin akan selalu dijaga dari sana
Kadang Ia berkata pada dirinya sendiri
“Kau tidak pernah pergi, kau hanya
sedang bersembunyi”
Hingga pada akhirnya ia temukan lagi
yang telah pergi
Memulai kembali kisah lapuk bersejarah itu
Wahai separuh jiwa wanita tua yang
tangguh ini
Jika kau lihat kini apa yang ia lakukan
Tak banyak yang berubah sejak kau pergi
meninggalkan dunia
Semua hal masih sama seperti dulu ketika
kau ada disampingnya
Namun rasa tak lagi sama
Kini sunyi adalah kekasih sejati
dan Sepi adalah teman jiwa
Semuanya itu sejak engkau berlalu
Tak banyak yang dapat dilakukannya
Selain meminta kepada Sang Kuasa
Memanjatkan doa disetiap sujudnya
Memohonkan surga bagimu disana
Hingga pada akhirnya,
Tuhan... kembali
mempersatukan.---------------------------------------------------------------------------------------------
To be continued.....
Komentar