Bulan yang indah memaksanya menatap langit dengan ketakjuban akan sang pencipta. Semua diciptakan begitu indah. Sama seperti kisah hidupnya. Ia merenungkan masa yang mungkin tak terhindar dari sepi yang melanda. Namun apa daya, masa tinggalah masa, tak harus menuntut sang waktu mengulanginya, semua diciptakan sesuai dengan rencana-Nya. Jemiah tak lagi berkeluh kesah. Ia tetap akan terus berjuang di masa yang tak lagi muda. Berharap Genduk dan Dinda tak bernasib sepertinya. Berharap Genduk dan Dinda bahagia dimasa tuanya. Berharap mereka tak perlu memeras keringat diusia renta.
Dan
untuk kesekian kali aku berbincang-bincang dengannya, selalu sama, seperti tak
ada lara yang tersisa diraut wajahnya. Ia selalu tersenyum ketika
bercakap-cakap dengan siapapun. Sekalipun mata sayu yang terbingkai oleh
keriput disetiap sudut wajahnya melukiskan kesunyian yang mendalam, ia tak
pernah berhenti menebar tawa demi menutup segala duka. Ia tak mau dunia
mengendus lukanya, ia ingin dunia tau tentang semangat kegigihannya saja.
Tak
ada ketangguhan yang lebih besar dari perjuangan seorang Ibu bagi anak-anaknya.
Tak ada pengorbanan yang lebih tulus dari cinta seorang wanita untuk separuh
jiwanya. Dan tak ada benteng yang lebih kuat dari bertahan hidup dengan segala
suka duka yang menghias lembaran hari-harinya. Jemiah memiliki itu semua, ialah
wanita tangguh yang tak kenal lelah disetiap kerja kerasnya.
Jemiah
akan tetap berdiri tegak melawan rintangan. Ia masih akan tetap bertahan
menjalani liku-liku kehidupan. Dan meskipun tanpa almarhum suaminya yang tak
lagi menemani, ia tetap harus bertahan menerjang hati. Masih ada anak-anak dan
cucu-cucunya yang begitu menyayangi Jemiah. Itulah semangat hidup serta
motivasi terbesar Jemiah menjalani hidup.
Tak ada pilihan lain bagi setiap
insan, selain menjalani hidup dengan ketulusan. Darisitu pula manusia belajar
mengenali rasa, suka maupun duka. Hingga pada akhirnya semua yang pernah
dilalui membentuk pribadi yang tangguh, yang tak kan goyah dihadang duka. Tak
ada satupun yang mampu merayu waktu. Waktu akan tetap terus berjalan, masa akan
terus berlalu, keduanya tak kan kembali. Dan manusia, mungkin hanya bisa
menyesali apa yang tak pernah bisa diperjuangkannya. Berjuang selagi bisa.
Bertahan selagi mampu. Tiada yang lebih baik dari itu.
- The End -
Komentar