Yoga; Let the pain hurt you, until it can't hurt anymore. (Part 1)


"Tujuan utama Yoga adalah 'mendaur ulang' Mind, atau gugusan pikiran dan perasaan. Hasilnya adalah Buddhi - inteligensia, kemampuan untuk memilah antara tindakan, ucapan, pikiran serta perasaan yang tepat dan tindakan, ucapan, pikiran serta perasaan yang tidak tepat. Kemampuan inilah yang membuat kita sehat raga dan sadar jiwa."-  Anand Krishna (2015) dalam bukunya Yoga Sutra Patanjali.

Untuk sebagian orang yang mengenalku, mungkin mereka sudah tahu bahwa aku telah menjalani Yoga dalam beberapa bulan belakangan. So, let me tell you bagaimana hari-hariku setelah menjadi yogini sampai saat ini. Pertama-tama aku ingin menjelaskan sedikit tentang pandanganku bahwa seperti yang selalu kuyakini, Tuhan adalah pusat dan sumber dari segala kehidupan, juga kehidupanku, yang mengatur setiap detik waktuku, setiap inchi jarak yang kutempuh, setiap sel dalam tubuhku, serta setiap kali hati dan jiwaku merasa. Satu kali dengan tiba-tiba aku ingin berYoga. Dalam hal ini aku tidak tahu apapun, selain Yoga bisa memberikan ketenangan hati. Dunia yang aku hadapi begitu hitam, aku tidak tahu dijalan mana aku harus berlari, atau ditempat mana aku harus sembunyi, aku buta - maksutku mata hatiku buta. 

Disisi lain, rupanya ini tentang bagaimana relasi Tuhan dengan ciptaanNya yang tanpa perantara. Tuhan tidak perlu perantara dalam relasinya dengan manusia, karena Beliau yang memiliki hati seluruh manusia, satu-satunya yang bisa menggerakkan hati setiap manusia. Meskipun terkadang Beliau hadir dalam diri orang-orang yang pernah kita temui. Lewat mereka, Tuhan menyampaikan sebuah tanda, petunjuk, arah, atau tuntunan.

Aku ingin berYoga dengan begitu saja, lalu aku berYoga. Hanya karena hatiku ingin berYoga, maka aku berYoga. Sakit, nyeri, lelah, rasa tidak kuat dan tidak tahan sepertinya akan selalu aku jumpai bahkan hingga sekarang setelah aku sedikit terbiasa dengan pose-posenya. Guru Yoga ku bilang, bersahabatlah dengan rasa sakit, maka diluar sana dengan apapun bentuknya aku sudah terbiasa bersahabat dengan rasa sakit. Karena sebenarnya rasa sakit hanya ada didalam fikiran, seseorang merasakan sakit hanya jika ia fikir bahwa itu sakit, pun sebaliknya.

Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan, dan seterusnya. Sekarang let me tell you bagaimana Yoga bekerja dalam setiap fikiran, tindakan, ucapan serta perasaanku. Mungkin akan sedikit rumit tapi aku berusaha, agar kamu - pembacaku; sahabat terdiamku mengerti. Rasa sakit yang selalu aku jumpai saat berYoga mau tidak mau membuatku terus berusaha, bertahan, dan memperbaiki ketidaksempurnaanku dalam setiap pose Yoga itu. Seiring berlalunya waktu, pola yang sama terus aku jalani; berusaha, bertahan dan memperbaiki ketidaksempurnaan, yang artinya adalah belajar bersahabat dengan rasa sakit. Dalam hidup sehari-hari aku tidak tahu tepatnya sejak kapan, but, pola yang sama tiba-tiba berjalan dengan sendirinya diluar kelas Yoga. Aku tidak pernah bilang setelah berYoga seseorang akan mendapat ketenangan hati dan terhindar dari masalah, no! Batu dan kerikil itu akan tetap ada sampai kapanpun, bedanya adalah dengan berYoga, sikap hati seseorang berubah. 

Jika dalam kelas Yoga semakin hari tubuh ini semakin lentur, tidak berhenti sampai disitu, bahkan hati ini jadi elastis. Sekarang setiap hal yang menerpaku akan kufikirkan sekali lagi, bahwa aku akan merasa terganggu dan merasa sakit hanya jika aku berfikir demikian, sehingga sebaiknya adalah sebaliknya. Disitulah hati akan tetap tenang, jiwa akan tetap damai. Kuncinya cuma satu, fikiran. Apa yang kau fikirkan itulah yang akan terjadi, that's true.

Mengenai rasa sakit aku menyimpulkan bahwa bersahabat dengan rasa sakit artinya, biarkan itu menyakitimu sampai itu tidak bisa lagi menyakitimu. Terkadang membiarkan semuanya terjadi - mengikhlaskan dan menerima, itu akan melatih hati kita untuk tetap tenang ditengah semua rasa yang menerpa; sakit, senang, kecewa, bangga, cinta, benci, ingin dan tidak ingin. Tidak mudah tapi bukan berarti sulit. Sulit hanya ada didalam fikiran. 

Well, Pelajaran hidup, ini pelajaran hidup yang langsung diberikan Tuhan untukku. Tentang rasa sakit, tentang menerima dan mengikhlaskan, tentang hati yang tetap tenang dan jiwa yang damai. Dan next time aku akan ceritakan pelajaran hidup selanjutnya yang aku dapatkan sejak berYoga, Good night..


Blessed girl,

Rosa Brigitta Angel

Komentar