Aku dan rasa sakit
seperti sepasang kekasih yang saling terikat
Aku dan rasa hampa
bagai langit biru dan laut lepas yang hanya dibatasi garis fatamorgana
tapi ini bukan yang pertama kalinya untukku
aku mungkin masih akan hidup dengan residu-residu rasa sakit yang pernah aku alami
tapi kali ini aku mengendalikan diri dengan baik
ya, tidak pernah sebaik ini
meski luka tetaplah terasa sakit
Aku hanya diam dan mencoba menutup mata
tapi aku tetap terbangun dan terus meneteskan airmata
berkali-kali mencoba menghapusnya
tapi aku terus menangis tanpa bisa mengucapkan sepatah kata
mungkin kamu bertanya apa yang aku rasakan
atau, apa yang membuatku menangis
apa yang aku pikirkan, atau apa yang aku khawatirkan
tapi, apakah menangis harus punya alasan?
dan, apakah kamu tau berapa lama aku mencoba mengetahuinya
karena aku telah menghabiskan puluhan tahun dalam hidupku untuk mencari jawaban itu
tapi aku tidak pernah benar-benar menemukannya
yang aku tahu,
sunyi adalah kekasih sejati
dalam dinginnya sepi yang selalu menemani
Terkadang menatap mataku sendiri didepan kaca
mencari adakah yang masih tersisa
ataukah semua telah lebur bersama airmata yang telah kering
membakar jiwa yang telah dingin
dijalan inilah aku tersesat
disini juga aku menanti
dijalan inilah mataku menjadi buta
namun disini juga aku menaruh harapan
bagaimana aku dapat menemukannya
adakah yang 'kan mengantarku kesana?
Komentar